Senin, 02 Maret 2015

Istri Muda Pak RT



Istri Muda Pak RT
Sebelum saya mulai bercerita tentang pengalaman seks pertama saya dengan seorang wanita, hal ini membantu saya untuk memberitahu latar belakang saya yang pertama. Saya adalah satu-satunya anak dalam keluarga. Nama saya Doni. Usia saya waktu 17 tahun. Saya seorang mahasiswa dikotaku Swasta SMA. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang sedang cukup sibuk, dia sering pergi keluar kota umtuk waktu yang tidak tentu. Ibu saya juga sering ikut bersamanya. Aku tinggal dalam perumahan kelas menengah. Di sebelah rumah saya adalah rumah Pak RT, orang yang cukup berpengaruh di sana. Berusia sekitar 60 tahun. tapi masih terlihat gagah.
Pak RT memiliki dua istri. Nama pertama adalah Bibi Is, wanita keturunan arab, kulit hitam manis, tubuh langsing. Meskipun ia sudah 40-an, Bibi Apakah tetap terlihat cantik, dia mengurus sangat cerdas dari diri mereka sendiri. Dengan Bibi Is, Pak RT memiliki dua anak perempuan yang cantik, nama tertua Erni sementara adiknya nama Ana, usia kedua hampir usia saya. Nama Istri keduanya adalah Bibi Linda, Bandung, kulit putih bersih. Wajahnya seperti bintang sinetron Titi Kamal. Bodynya yang fantastis, montok, padat berisi. Mungkin karena dia sering fitness, terutama Bibi Linda senang berpakaian seksi yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Membuat pria yang tampak terangsang dan ngeres. Bibi Linda bergaul dan cerdas orang untuk bergaul, sering ia mengobrol dengan orang-orang muda usia saya, termasuk saya.Cerita Seks Dewasa Terbaru 2015 - Istri Muda Pak RT Insiden itu dimulai ketika orang tua saya pergi ke luar kota untuk keperluan seminggu bisnis. Aku ditinggalkan sendirian di rumah. Sementara hamba ibuku memecat tiga hari sebelum tertangkap mencuri uangnya. Saya sendiri merasa kesepian. Aku duduk di ruang tamu sambil membayangkan. Untuk menghilangkan kesepian, aku berbalik VCD porno baru yang saya pinjam dari teman. Film ini tentang seorang gadis yang sedang kacau bule dua orang negro. Satu orang negro yang dikulum kontolnya, sedangkan yang terakhir menjadi gadis albino telanjang dari belakang dengan posisi nungging. Sekitar 20 menit mereka berganti posisi, para negro berbaring diranjang mendorong anal penisnya menanggung gadis bule, yang berbaring di atasnya. Sementara negro lainnya adalah menggenjot vagina gadis. Menghela napas dan erangan mereka membuat saya terangsang. Celana pendek Kuraba-touch (saya sudah tidak memakai celana dalam), penis mengeras. Semakin lama aku menyentuh keras. Kukocok-kocok atas dan ke bawah. Birahiku memuncak ingin disalurkan, tapi aku tidak tahu di mana untuk menyalurkannya. "Apa yang kamu lakukan Don?" suara wanita mengejutkanku. Ternyata Bibi Linda berdiri di samping pintu. Dia berpakaian sangat seksi, dengan kaos ketat dan rok yang super mini. Dia tampak celana tartar. Aku begitu terkejut aku lupa menaikkan celanaku, sehingga dia dengan bebas bisa melihat penis saya sedang tegang penuh, atas-acung. "Maaf .. maaf .. Tante" kataku terbata-bata. "Ah, itu tidak benar-benar, Anda sudah khan besar". "Nah, kontolmu benar-benar besar, belum pernah dimasukkin kevaginanya gadis belum?" tanyanya dingin. "Jadilah .. belum pernah Tante" kataku. "Mau tidak dimasukkan Tante Tante pingin ya?, Ngerasain kontolmu" tanyanya. Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya. Dia berjalan ke arahku. Duduk di samping saya. "Tapi saya tidak pernah Tante" jawabku. "Tante ajarin, mau, kan?" katanya sedikit memaksa. Tanpa menunggu jawaban, ia mengangkat kaki kepangkuanku nya. Tangannya meraba-raba penis saya, saya gemetar. Untuk pertama kalinya seorang wanita memegang penis saya. Dia dorong kewajahku wajahnya, mencium bibirku. Smoked lidah. Saya menjawab isapannya. Saya lidah dan lidah tumpang tindih, tumpang tindih satu sama hisap. isapannya sesekali diarahkan keleherku. menarik tanganku, menempatkan di kedua payudara yang telah mengeras. Aku meremas payudaranya diperas, dia menggelinjang keenakan. Aku menarik kemeja ketat, saya terperangah, ia tidak mengenakan bra, payudara padat dan kenyal. Aku melepas mengisap lidahnya, payudara kuisap, dia melenguh, sementara tangannya terus mengguncang-ngocok penis. Beberapa menit berlalu, dia berdiri, lalu melepaskan rok mini. Jadi terpampanglah pemandangan yang luar biasa. Aku jelas bisa melihat vagina merah, sangat indah. rapi dan bersih dicukur. Lalu ia berlutut di lantai, di depan saya. Wajahnya dibawa keselangkanganku. Dia menarik celana pendek saya. Bibirnya mendekati kepala penis saya, dan mulai menjilati kepala penis saya, terus kepangkalnya. "AKKH .. AOW .. oohh .. nikmat bibi, enakk .. sekali" aku mengerang saat dia mulai menghisap penis saya. Hampir semua batang masuk kemulutnya penis seksi. Penis masuk dan keluar dari mulutnya. Sangat nikmat. Tak ketinggalan, buah pelirkupun diseruputnya. Puas menghisap penis saya, maka Bibi Linda berdiri di depan saya. Vaginanya yang pas wajahku. Dia menarik kepalaku, diselenggarakan dalam vaginanya. Aku punya titik, meminta vaginanya menjilat. Aku terjebak lidahku. Aku mulai menjilati pangkal pahanya, semakin mendekati bibir vaginanya. "Aow .. oohh .. mendukung .. sayang, teruss .. terus" desahnya mendesah ketika saya meletakkan lidahku ke dalam lubang vaginanya. Kusedot-lipo, aku menggigit-gigit kelentitnya. Antara kepalanya. Hampir seluruh isi kujilati vagina, vagina basah. "Akkhh .. Dont kuatt akuu .. .. sayangnya, kita mulai menulis" katanya. Dia menurunkan dirinya perlahan kepangkuanku. Dia mengambil penis saya, vagina harus diarahkan ke lubang yang sesuai. Dia mulai memasukkan penis saya sedikit demi sedikit. Semakin dalam. Sudah setengah penis batang masuk. Sampai di sini ia berhenti sejenak untuk posisi. Kakinya berlutut di sofa. Saya tidak ingin ketinggal, saya mengambil kesempatan. Penis Kusodokkan. Dia menjerit saat penis saya vagina dilubang lenyap. Dia mulai mencelupkan dipangkuanku pantatnya. Penis tampak dijepit dan dipijit-pijit vagina sempit lubang. "Bagaimana sayang baik, kan?" tanyanya. "Enakk sekali bibi, Tante Vagina sempit sekali" jawabku. "Sudah lama Tante tidak merasa kasihan". "Pak RT tidak pernah memberikan kepuasan" gerutunya. "Hanya apa yang Pak RT bibi impoten?" Saya bertanya. "Ya, ya sayang" katanya singkat. Aku memeluk pinggangnya erat. Bibirku menyedot-menyedot payudaranya. Saya membantu dengan sodokan-nyodokan gerakkannya ass up. Dia mengerang rasa lezat. Nya melek mata rem. Semakin lama semakin cepat dia menggoyangkan pantatnya, pantat sesekali diputar-putar. Aku merasakan kenikmatan yang tak tertandingi. Tampak memutar vaginanya penis saya. Sudah sekitar 30 menit kami berlari dalam kenikmatan. Napas dan napasnya memburu satu sama lain. Keringat kita deras. "Akh .. oohh .. aku tidak sayang yang kuat, akuu .. mauu .. keluarr" dia menjerit. Aku merasa vagina berkedut saya. "Akuu .. juga Tante" kataku berjuang. "Keluarin didalem aja sayang, aku ingin punya anak darimu" katanya sedih. Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan begitu banyak sperma di lubang vaginanya. "Anda puas khan sayang?" tanyanya. "Puas sekali Tante" kataku pendek. Kami beristirahat sejenak. Kemudian ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Semprotan air membuat tubuh saya segar. "Saya pingin lebih banyak cinta, Anda ingin, kan?" ia bertanya tanya. Aku tidak menjawabnya. Kubopong tubuh, aku membawa kekamarku dan aku berbaring tidur. Aku merangkak tubuhnya dengan posisi ssungsang. Di atas selangkangan wajahnya, sementara wajahku tepat di atas vaginanya. Aku mulai menjilati dinding vaginanya. Ia menggerinjal-gerinjal dan menjepit kepala. Seluruh dinding kujilati vaginanya. Saya sedang mencari tititnya. Kusedot-hisap dengan lidah saya. Sesekali aku menggigit. Dia meringis. Dengan jari-jari saya kutusuk-tusuk lubang anus. Sesekali lubang anus kujilati. Bibi Linda tidak mau ketinggalan. Dia menjilat penis saya, dari kepala ke pangkal penis tidak luput dari jilatannya. Sstt! Aku mendesah ketika dia menghisap penis saya. Dia sangat lihai memainkan lidahnya. Penis saya kecil, sedikit demi sedikit mengeras dalam mulutnya. Saya mendapatkan kesenangan luar biasa. Bibi Linda benar-benar profesional. Seluruh batang dijilatinya penis. "Oohh .. aku tidak tahan sayang, kita mulai menulis" katanya. Aku menurunkan tubuhku dari tubuhnya. Aku berdiri di samping tempat tidur. Aku menarik kepinggir tubuhnya, sampai kakinya menjuntai. Aku meletakkan penis vagina membosankan. Sedikit demi sedikit masukkan penis menanggung vaginanya. Sstt! Desisnya. Sudah sekitar batang menelan penis saya hilang lubang vagina basah dan memerah. Kugoyang-goyang pantatku. Bibi Linda membantu saya dengan tubuh gemetar. Aku merasakan sensasi yang luar biasa. 10 menit berlalu, aku berubah posisi. Aku menarik penis saya. Kunaikkan kedua kakinya. Aku memasukkannya lagi. Dan mulai meningkat ini. "Akuu Akhh .. .. .. keluarr mauu .. sayang" dia mengerang. Pussy mengejang. Vaginanya menjepit penis saya. "Aku keluarr Akhh .. .. sayang" dia melenguh. Aku merasa vaginanya basah oleh cairan. Bibi Linda telah mencapai orgasme sementara aku belum apa-apa. Tubuh Kubalikkan. Aku bertanya menungging. ia menulis untuk mematuhi perintah saya. Aku memegang penis saya masih tegang ke dalam lubang anusnya. "Anda ingin apain anusku sayang" tanyanya ketika kepala penis saya menyentuh lubang anusnya. "Tidak, tidak di lubang Sayang, sakit" teriaknya. Saya tidak peduli tentang hal itu. Aku meletakkan kepala penis saya melahirkan anusnya. Pada awalnya agak sulit tapi akhirnya pergi juga. Aku menekan lembut sampai seluruh batang penis saya hilang. Aku mulai bergerak pantatku maju mundur. Kutukan-tusuk lubang anus. "Oohh .. enakk .. sayang, kamu pintar" katanya ketika dia sudah mulai merasakan sukacita sodomi. Sekitar 30 menit dari penis saya masuk dan keluar dari dilubang anusnya. Aku merasa penis saya mengejang. "Saya ingin keluarr Akkhh .. .. Tante" Aku berteriak histeris. Crott! Crott! Crott! Kutumpahkan lubang anus sperma. Sementara Kudiamkan. Lalu aku menarik penis saya. Kuarahkan untuk menghadapi. Saya memintanya untuk menjilati sperma saya. Bibi Linda rakus menjilati sisa-sisa sperma, untuk membersihkan dijilatinya. Tanpa rasa jijik sedikit pun. "Kau kasih sayang, saya sangat puas" katanya. "Anda ingin memberikan saya kepuasan khan seperti ini lagi?" pintanya. Aku mengangguk menulis. Menyetujui permintaan tersebut. "Jika Anda pengin lagi, datang aja ke kamarku". "Masuknya jendela ya! Jika kamarku lampu mati, berarti Pak RT tidak di rumah". "Jendela Word-kaca tiga kali, akan saya mendapatkan, OK" dia menjelaskan kepada saya. Aku berbaring di samping tubuh saya. Kami tertidur setelah mencapai klimaks yang luar biasa. Itu malam menginap dikamarku Bibi Linda. Sampai pagi hari kita meraih kenikmatan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar